"Rembuk Stunting Desa" adalah kegiatan musyawarah atau pertemuan yang dilakukan di tingkat desa dengan tujuan membahas, merencanakan, dan mencari solusi bersama untuk mengatasi masalah stunting di kalangan anak-anak desa. Stunting adalah kondisi di mana anak-anak mengalami pertumbuhan yang terhambat akibat kekurangan gizi kronis, sering kali berhubungan dengan pola asuh, akses terhadap layanan kesehatan, dan kebersihan lingkungan.
Berikut adalah beberapa elemen penting dalam "Rembuk Stunting Desa":
-
Pemetaan Masalah: Kegiatan ini biasanya dimulai dengan pemetaan masalah untuk mengidentifikasi jumlah anak yang mengalami stunting di desa, penyebab utama, dan faktor-faktor risiko yang berkontribusi terhadap kondisi tersebut.
-
Keterlibatan Masyarakat: Warga desa, termasuk tokoh masyarakat, kader posyandu, perangkat desa, dan keluarga anak-anak yang terdampak, terlibat aktif dalam rembuk ini. Partisipasi masyarakat penting untuk memastikan solusi yang dihasilkan relevan dan dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
-
Penyusunan Rencana Aksi: Setelah pemetaan masalah, rembuk akan berlanjut dengan penyusunan rencana aksi. Rencana ini bisa meliputi program pemberian makanan tambahan, peningkatan sanitasi, penyuluhan tentang pola asuh dan kesehatan, serta peningkatan akses ke layanan kesehatan.
-
Kolaborasi Lintas Sektor: Rembuk ini juga biasanya melibatkan berbagai sektor seperti dinas kesehatan, pendidikan, dan pemerintah desa untuk memastikan sinergi dalam pelaksanaan program yang disepakati.
-
Monitoring dan Evaluasi: Langkah penting lainnya adalah monitoring dan evaluasi untuk menilai efektivitas program yang sudah dilaksanakan. Hal ini dilakukan untuk memastikan target pengurangan stunting dapat tercapai.
Tujuan utama dari "Rembuk Stunting Desa" adalah untuk menggalang komitmen bersama dari seluruh pemangku kepentingan di desa dalam upaya mencegah dan menanggulangi stunting, sehingga generasi mendatang bisa tumbuh sehat dan produktif.